SEJARAH EVERTON FC
Persaingan sengit saat ini masih menyelimuti Liga Premier Inggris. Di saat Liga lain seperti Bundesliga, Sang raksasa Bayer Munchen telah berhasil memaksakan keunggulannya dan menjadi juara setelah poin yang diraih Borussia Dortmund tak lagi mampu mengejarnya. Kenyataan yang berbeda justru datang dari Liga Inggris. Di liga Inggris saat ini persaingan masih terus terjadi di papan atas liga untuk membuktikan siapa klub yang benar-benar berkuasa. Hal tersebut tak lain karena selisih poin antara klub-klub papan atas tersebut sangatlah tipis sehingga masih agenbola mungkin bagi siapa pun untuk menjadi juara liga Premier musim ini. Salah satu klub yang meski tak termasuk ke dalam papan atas tetapi mampu memberikan ganjalan yang nyata adalah Everton. Ya ini karena klub papan tengah ini bisa sewaktu-waktu menghantui para klub besar yang tengah berjuang untuk mengalahkannya.
Nah pada ulasan berikut ini saya akan mengajak ada semua untuk membicarakan banyak hal menarik dari klub papan tengah liga premier inggris ini. Karena itu simak ulasan berikut ini dengan seksama agar anda dapat menemukan banyak hal menarik yang telah saya sajikan tentangnya.
Klub yang memiliki nama lengkap Everton Football Club ini berdiri pada tahun 1878 dengan nama ST Domingo FC. Namun akhirnya tak lama setelah berdirinya klub ini, pihak pendiri berkeinginan untuk mengubah nama klub ini menjadi Everton FC.
Sebuah fakta menarik yang membedakan antara klub ini dengan klub yang lain adalah kehadirannya yang seolah menjadi benteng yang sulit dihancurkan. Ya Everton menjadi benteng penghalang yang sangat sulit ditaklukkan bagi para klub raksasa bandar bola indonesia yang memiliki ambisi untuk meraup poin penuh, bahkan seringkali mereka harus kalah saat meladeni permainan klub ini. Bahkan dalam catatan sejarah, Everton menjadi klub terlama yang bertahan di EPL dengan catatan 182 musim.
Klub berjuluk The Toffes ini pun telah memiliki sejumlah prestasi baik di tingkat domestik inggris maupun di tingkat internasional yang di antaranya adalah 9 kali menjuarai liga Inggris, Menjuarai FA Cup sebanyak 5 kali, dan juga piala Winner satu kali.
Nah pada ulasan berikut ini saya akan mengajak ada semua untuk membicarakan banyak hal menarik dari klub papan tengah liga premier inggris ini. Karena itu simak ulasan berikut ini dengan seksama agar anda dapat menemukan banyak hal menarik yang telah saya sajikan tentangnya.
Klub yang memiliki nama lengkap Everton Football Club ini berdiri pada tahun 1878 dengan nama ST Domingo FC. Namun akhirnya tak lama setelah berdirinya klub ini, pihak pendiri berkeinginan untuk mengubah nama klub ini menjadi Everton FC.
Sebuah fakta menarik yang membedakan antara klub ini dengan klub yang lain adalah kehadirannya yang seolah menjadi benteng yang sulit dihancurkan. Ya Everton menjadi benteng penghalang yang sangat sulit ditaklukkan bagi para klub raksasa bandar bola indonesia yang memiliki ambisi untuk meraup poin penuh, bahkan seringkali mereka harus kalah saat meladeni permainan klub ini. Bahkan dalam catatan sejarah, Everton menjadi klub terlama yang bertahan di EPL dengan catatan 182 musim.
Klub berjuluk The Toffes ini pun telah memiliki sejumlah prestasi baik di tingkat domestik inggris maupun di tingkat internasional yang di antaranya adalah 9 kali menjuarai liga Inggris, Menjuarai FA Cup sebanyak 5 kali, dan juga piala Winner satu kali.
Everton adalah salah satu klub terbaik di Liga Inggris. Klub yang bermarkas di Goodison Park ini adalah Rival Abadi Liverpool FC. Everton yang juga dijuluki The Toffe ini merupakan salah satu klub pendiri Liga Inggris. Everton memiliki banyak prestasi di Liga Inggris dan memiliki banyak rekor. Berikut ini adalah Perjalanan Everton FC.
Everton Di Awal Era Kejayaan
Everton adalah merupakan salah satu klub pendiri Football League pada tahun 1888. Mereka menjuarai liga pertama kali pada musim 1890-1891, menjuarai piala FA pada musim 1905-1906 dan kemudian menjuarai lagi liga 1914-1915. Setelah itu Everton tenggelam sampai ketika mereka mentransfer Dixie Dean pada tahun 1925. Tahun 1927 mereka menjuarai kembali liga Inggris dan Dean berandil besar untuk gelar ketiga Everton tersebut dengan membuat rekor top skor liga dengan 60 gol (39 pertandingan). Rekor menghebohkan yang masih bertahan sampai sekarang.
Dua tahun kemudian Everton malah terdegradasi ke divisi 2, namun dengan cepat menjuarai divisi 2 dan promosi ke divisi satu. Di musim 'comeback' pertamanya mereka secara sensasional langsung menjuarai liga pada musim 1931-1932 tersebut, mengukuhkan gelar keempat yang pernah mereka raih. Mereka menyabet pula piala FA 1933 dengan kemenangan mutlak atas Manchester City 3-0 di final. Musim 1938-1939 mereka menjuarai lagi liga Inggris untuk yang kelima kalinya. Namun kejayaan Everton harus terhenti karena Perang Dunia II yang benar-benar melumpuhkan kompetisi dan semua kegiatan sepakbola.
Everton di Era Kejayaan
Pada saat kompetisi dimulai kembali pada tahun 1946 materi tim telah compang-camping. Everton terdegradasi pada musim 1950-1951 dan baru kembali ke divisi utama (satu) pada musim 1953-1954. Setelah itu, walaupun tidak meraih gelar, mereka selalu masuk ke papan atas liga Inggris.
Harry Catterick photoEra kejayaan kedua Everton dimulai lagi saat Harry Catterick menjadi manager pada tahun 1961. Di musimnya yang kedua, Catterick membawa Everton menjuarai liga Inggris 1962-1963. Everton juga dibawanya menjuarai piala FA tahun 1966 dan runner up tahun 1968. Pada musim 1969-1970 Everton pun menjuarai liga dengan 9 poin diatas runner up, Leeds United. Beberapa tahun kemudian Catterick pensiun namun penerusnya tidak mampu melanjutkan prestasi emasnya. Mereka tanpa gelar selama belasan tahun.
Everton di Era Pelatih Howard Kendall
Howard Kendall kemudian menjadi manager Everton pada tahun 1981. Dia memulai lagi era kejayaan Everton dan mungkin yang tersukses diantara yang lain. Everton memenangi piala FA tahun 1983-1984 dan 2 gelar juara liga, 1984-1985 dan 1986-1987. Mereka menjadi runner up liga 1985-1986, piala FA tahun 1985,1986 dan 1989 serta piala liga tahun 1984. Di Eropa, mereka juga menjuarai piala Winners tahun 1985 dengan sebuah partai hebat di semi final melawan Bayern Muenchen yang berakhir 3-1. Partai melawan Muenchen tersebut terpilih menjadi partai terbesar sepanjang sejarah Everton oleh pendukungnya.
Sayangnya kemudian terjadi tragedi Heysel yang merupakan bencana bagi sepakbola Inggris. Klub-klub Inggris dihukum tidak boleh ikut serta kompetisi Eropa selama 5 tahun. Padahal Everton dan klub Inggris lainnya sedang bagus-bagusnya dan diyakini akan merajai eropa saat itu. Kendall sendiri pindah ke klub Spanyol, Atletic Bilbao, setelah memastikan gelar liga taun 1987. Asistennya, Colin Harvey, ditugaskan meneruskan usahanya.
Everton di Era 1990an
Henry Kendall kemudian kembali ke Everton tahun 1990 namun ia tidak mampu mengulangi prestasi yang pernah dibuat sebelumnya. Sepeninggal Kendall lagi, Everton semakin tenggelam. Mike Walker yang menggantikan Kendall benar-benar tidak mampu mengangkat klub, baru setelah Joe Royle menggantikannya Everton bisa menjuarai piala FA untuk kelima kalinya dan di liga dia bisa membawa Everton selamat dari zona degradasi. Kemajuan kemudian semakin nampak ketika di musim berikutnya (1995-1996), Everton bisa duduk di posisi ke 6 liga Premier. Tetapi pada musim 1996-1997 penampilan Everton kembali labil, Royle pun akhirnya hengkang di bulan Maret setelah posisi klub berada di papan bawah liga. Dave Watson, pemain veteran dan kapten klub diberikan tugas menggantikan Royle untuk sementara. Everton selamat dari degradasi, mereka menduduki peringkat ke 15 pada akhir musim. Tahun 1997, pihak direktur kemudian mengangkat kembali Howard Kendall menjadi manager Everton untuk yang ketiga kalinya. Kali ini pun Kendall tidak mampu mengangkat bekas klubnya dan akhirnya malah hanya mampu mencapai peringkat 17, satu peringkat diatas zona degradasi. Mereka selamat pun hanya karena perbedaan selisih gol dengan Bolton yang berada di peringkat 18.
Everton di Era 2000 s/d Sekarang
Walter Smith dipilih untuk menggantikan Kendall. Smith selama 3 musim hanya berhasil membawa Everton di papan bawah liga Premier. Ketika pihak direktur akhirnya kehabisan kesabarannya dan memecat Smith pada Maret 2002, Everton sudah berada di ujung tanduk degradasi. Mereka kemudian menunjuk David Moyes, pelatih Preston North End, untuk menggantikannya. Everton mencapai peringkat 15 dan selamat dari degradasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar