Jumat, 19 September 2014

Sejarah Berdirinya Liverpool FC

Sejarah Terbentuknya Liverpool FC

undefinedundefined

Liverpool Football Club, klub sepakbola profesional yang bermarkas di daerah Merseyside, kotaLiverpool, barat laut Inggris. Klub yang juga berjuluk The Reds ini berdiri pada 15 Maret 1892, didirikan oleh John Houlding. John Holding mendirikan Liverpool F.C. karena berselisih dengan klub sepakbola Everton F.C. yang ketika itu menyewa lapangan Anfield milik John Houlding.

John Houlding 
tak pernah menyangka, kalau ternyata klub yang diberinya nama Liverpool F.C. bakal sukses dan melegenda. Lebih dari 100 tahun, belum ada satu pun klub Inggris yang mampu menyamai pencapaian prestasi Liverpool; Juara Liga 18 kali, juara Piala FA 7 kali, juara Piala Liga 7 kali, juara Piala Eropa 5 kali, dan juara Piala UEFA 3 kali. Everton enggan membayar biaya sewa stadion yang dinaikkan oleh John Holding. Everton F.C. sendiri memutuskan untuk pindah ke Goodison Park.

Pelatih pertama The Reds, John McKenna, membawa 13 pesepakbola profesional dari Skotlandia keLiverpool. Untuk menyertai Liga Inggris, Liverpool harus bermain di Liga Lancashire terlebih dahulu. Pertandingan perdana Liverpool pada Liga Lancashire, berkesudahan dengan kemenangan 8-0 diAnfield, atas lawannya Higher Walton. Gol pertama bagi Liverpool dilesakkan oleh Malcom McVean.

Musim pertama di Liga Lancashire (1892/93), Liverpool berhasil keluar sebagai juara. Dengan ini,Liverpool berhak ikut dalam kompetisi Liga Inggris Divisi 2. Tahun pertama (1893/94) menjalani kompetisi Liga Inggris Divisi 2, Liverpool langsung meraih juara, bahkan dengan rekor tanpa kalah. Dalam pertandingan play-off, Liverpool menundukkan Newton Heath (kelak menjadi Manchester United) dengan skor 2-0, dan berhak mengikuti Liga Inggris Divisi 1 (liga tertinggi di Inggris saat itu)


Kisah perjalanan Club Liverpool FC :

Berdirinya LFC diawali ketika saingan terbesar dan klub tetangga, Everton, bermula dari sebuah masalah dengan Everton yang membuat LFC berdiri.
 Ketika Liga sepakbola digelar untuk pertama kalinya pada tahun 1888, Anfield adalah salah satu Stadion pertama yang menjadi penyelenggara. Pada Sabtu 8 september 1888, pertandingan Liga pembuka, Anfield menyambut team tamu Accrington yang bermain tidak dengan ‘the Reds’ melainkan ‘the Blues’ Everton FC.
Warna biru dan putih kotak-kotak milik Everton menjadi sebuah pertanda bagi mereka di Anfield ketika memenangkan Liga Inggris pada tahun 1891, tapi ini adalah awal yang sulit bagi Everton. Sebenarnya Kedua team Everton dan LFC berutang banyak akan keberadaannya pada para pendeta dan pemuda dari gereja St. Domingo dan juga kepada John Houlding — Gubernur Liverpool yang membuat Everton meninggalkan Anfield dan yang membentuk LFC.
Klub sepakbola St. Domingo pada awalnya dibuat sebagai wadah bagi para pendeta dan pemuda gereja agar bisa diarahkan dan lebih akrab satu sama lain dengan tujuan keagamaan. dengan pelatihan yang rutin dan bertanding kesana kemari. dalam setahun bermain dan berlatih di Stanley Park, mereka menamai klubnya Everton FC, untuk menghargai nama tempat dimana mereka didirikan. Klub St. Domingo sebenarnya tidak memulai pertemuan antar pemainnya di gereja, melainkan disebuah motel di Village Street yang disebut "Ye Anciente Everton Toffee House". dari sanalah Everton FC mendapatkan julukan“The Toffees”. dan dengan menamai klubnya Everton, klub yakin kalau mereka akan dikenal oleh para pendukungnya dari luar kota yang banyak menanyakan, “Dibagian manakah kota Everton berada?” pada awalnya Everton bermain dan berlatih diberbagai tempat di Liverpool tapi seringnya mereka berlatih dilapangan kosong diwilayah Stanley Park antara Anfield Road dan Walton Breck Road. maka lahirlah salah satu nama besar di dunia sepakbola - Anfield. Klub berkembang dan mendapat sokongan dana dan pengarahan dari Presiden Klub John Houlding.

Houlding adalah pemilik pabrik bir dan anggota DPRD setempat yang lalu menjadi Gubernur kota Liverpool. 
walaupun beliau akhirnya menjadi orang terlupakan di kota liverpool, setidaknya sebuah plakat perunggu masih menempel di Directors’ Lounge di stadion Anfield dan sebuah lukisan foto cat minyak menggantung di museum klub untuk menghargai cita-cita dan perannya. Bagi seorang yang berjasa akan perkembangan Everton dan pendiri dari LFC, sungguh tragis betapa dia dilupakan. tapi ada beberapa landmark dimana Houlding dikenal sebagai “John of Everton”. sebuah jalan kecil dinamai Houlding Street yang dipojokannya ada sebuah bar bernama “Sandon”. Sandon adalah kepunyaan Houlding dan dia memimpin pertemuan-pertemuan Everton disana, diruangan pavilyun dibagian belakang bar. tempat tersebut digunakan juga sebagai tempat berganti pakaian bagi para pemain untuk beberapa tahun.

Kedua klub, Everton dan Liverpool pun untuk pertama kali difoto adalah didepan pavilyun tersebut. 
yang menjadi pertanyaan akankah Everton akan menjadi salah satu anggota pendiri dari Liga sepakbola pada tahun 1888 kalau tanpa bantuan Houlding? Dia membawa Everton ke Anfield pada tahun 1884, Sebelumnya mereka menyewa sebuah lapangan kecil di Priory Road, disebelah utara Stanley Park. tapi mereka terusir karena kebisingan yang terjadi setiap mereka mengadakan pertandingan. Maka Houlding menemui temannya sesama pemilik pabrik bir, Mr. Orrell. yang mempunyai tempat di Anfield Road dan menjalin perjanjian bisnis demi mempunyai sebuah stadion kandang. Tapi dari keputusan itulah kritik berdatangan bertubi-tubi pada sang presiden klub dari jajaran pengurus Everton, dan krisis itu memuncak pada tahun 1892. bukan hanya sewa lapangan saja yang menjadi pokok permasalahan yang mengganggu jajaran pengurus. Houlding menetapkan bahwa hanya bir produksinyalah yang berhak dijual selama pertandingan kandang. dan dia pastinya meraih keuntungan banyak dari keputusan tersebut. Walau bagaimanapun, tetap John Houlding lah yang menolong Everton keluar dari masalah keuangan untuk membeli pemain atau merenovasi lapangan. Penggunaan Sandon Bar sebagai ruang gantipun adalah keputusan yang lagi-lagi menguntungkan Houlding sendiri karena para pemain akan meminum produknya disana.

Sebuah surat di harian Liverpool Echo pada Januari 1892 menyatakan bahwa Houlding tidak ingin para pemainnya keluar dari bar, penulis mengatakan,” itu sangat memalukan bagi sebuah klub besar seperti Everton, para pemain harus keluar dan berjalan melewati sekumpulan orang mabuk pada setiap hari pertandingan.”
 Konflik berkepanjangan mengenai bagaimana mengelola sebuah klub sepakbola dan juga bisnisnya memuncak pada musim 1889-90. ketika sewa lapangan Anfield kembali naik. Everton harus membayar 100 pound pada tahun 1884, dan pada musim 1889-90 Houlding menetapkan Everton harus membayar 250 pound. Dan dia pula yang punya solusi bagaimana keluar dari masalah itu. salah satunya adalah menjadikan Everton sebuah klub profesional. pada 15 sept 1891 dia memimpin sebuah pertemuan tentang itu. Harian lokal dilarang meliput pertemuan itu olehnya, karena menurutnya akan menimbulkan masalah. Houlding menyarankan Everton membeli Anfield dan tanah disekitarnya yang ternyata juga masih miliknya. dengan penawaran harga yang tinggi tentu saja para pengurus menolak tawaran tersebut. Walaupun dengan keuntungan yang didapat dari perkembangan pesat dunia sepakbola dan klub itu sendiri nantinya, sebenarnya tanah mahal itu akan menjadi aset sangat besar. Pada bulan Oktober 1891, situasi yang masih deadlock antara Houlding dan jajaran pengurus tentang masa depan Everton FC menjurus pada keputusan para pengurus dan pemain Everton untuk pindah dan mencari lapangan baru. Pada pertandingan kandang melawan Cliftonville bulan April 1893, Houlding menjelaskan mengapa situasi itu menjadi rumit dan memuncak. sebenarnya dia sudah memberikan keringanan dengan meminjamkan lapangan tanpa uang sewa sampai Everton bisa menghasilkan uang. apabila klub itu pindah mereka dan dia sendiri akan kehilangan keuntungan dari itu semua.Selain tidak mendapatkan keuntungan dari keadaan tersebut, masalah yang membuat muak jajaran pengurus Everton adalah rencana Houlding menjual Anfield dan tanah disekitarnya yang tentunya menguntungkan dia sendiri. Houlding merasa itu adalah wajar dan setara dengan pengorbanannya pada klub selama 9 tahun ini. Houlding adalah seorang pebisnis ambisius, dan dia melihat masa depan dari klub itu sendiri. maka dia menginginkan klub untuk mempunyai lapangan sendiri tidak menyewa dan bisa berkembang dari sana. Sayangnya sebagian besar pengurus Everton tidak berpandangan sama dengannya dan mereka merasa kurang percaya diri.

Mereka lebih suka menyewa dalam jangka waktu lama untuk sebidang tanah, tetapi bila mengikuti harga yang ditawarkan Houlding itu terlalu tinggi. Para pengurus bereaksi dengan penawaran Houlding dengan menawar dibawah harga yang dia tawarkan. Houlding menolak tawaran tersebut dan menyatakan dia bukan anak kemarin sore. “Saya tidak pernah mengerti mengapa seseorang yang sudah berbuat banyak untuk klub dan membantu para pengurus mendapatkan perlakuan sedemikian rupa.”
 Jajaran pengurus terpecah antara Houlding dan Everton pada tanggal 12 maret 1892. Pada sebuah pertemuan yang dipimpin saingannya George Mahon, dan tidak disangka John Houlding datang menghadiri pertemuan tersebut. Mahon akhirnya berdiri dari kursi presiden klub, tapi karena Houlding merasa dikelilingi musuhnya diapun mengatakan,”Saya disini sedang disidang dan seorang terdakwa tidak pernah duduk dikursi hakim”. lalu dia pergi dan diikuti oleh 18-19 orang jajaran pengurus lain yang loyal padanya. Beberapa hari kemudian di rumah Houlding di Anfield Road dimana dia dan para pengurus Everton yang setia padanya berniat membentuk sebuah klub baru. dan atas saran dari seorang penggila bola William E. Barclay, mereka disarankan untuk menggunakan nama: LIVERPOOL. dan akhirnya LFC terbentuk pada tanggal 15 Maret 1892. Barclay adalah Sekjen pertama Everton ketika klub itu mengikuti liga musim 1888, dan diapun kembali menjadi Sekjen pertama kali untuk LFC. sebelum saran dari Barclay itu sebenarnya ada sebuah kejutan yang dilakukan Houlding untuk membentuk ‘Everton tandingan’.

Pada tanggal 26 Januari 1892 Houlding mencoba meregistrasikan nama ‘Everton Football Club and Athletic Grounds Company” di London. karena dia berpendapat nama Everton FC belum pernah diregistrasikan, maka dia berharap bisa mengambil alih dengan cara tersebut. tapi dengan keputusan Football Council pada pertemuan 4 februari 1892 rencana itu kandas sudah, hasil pertemuan memutuskan bahwa tidak dibenarkan klub baru mempunyai nama yang sama dengan klub yang sudah ada di liga. 
Pada saat yang sama para pengurus Everton, dan diantara mereka para pendiri dari Gereja St. Domingo, membuat perjanjian untuk membeli tanah di sebelah utara Stanley Park, tanah tersebut bernilai 8,090 pound. 4 dari mereka mengeluarkan masing-masing 1000 pound untuk mendapatkan perjanjian tersebut. sementara Houlding, harus memulai dari bawah dengan sebuah klub barunya untuk bermain di liga. Karena tidak berhasil mendapatkan nama Everton FC. akhirnya dia menerima tawaran sekjennya dan menamai klub barunya sama dengan nama kota tempat tinggalnya daripada hanya memakai nama satu wilayah saja. dan pada tahun 1894 klub mengadopsi warna kebanggaan kota sebagai warna kaus team, yaitu merah. dan pada tahun 1901 menggunakan maskot kota Liverbird sebagai logo di dada para pemain. Sebagian besar staff, pelatih dan para pemain memilih bergabung di Goodison bersama Everton FC, maka LFC harus dibangun dari nol.

Untungnya tersisa pelatih John McKenna yang loyal pada houlding dan sekjennya Barclay. sebagian besar anggota tim dibawa oleh McKenna, seorang yang Irlandia sejati dan dinamis. John ‘Jujur’ McKenna telah melakukan hal paling berjasa dibandingkan orang lain di sepakbola Inggris.
 dia adalah Pelatih di Anfield selama 30 tahun pertama, dan juga mendapatkan kedudukan sebagai Presiden klub untuk 2 musim. dia adalah anggota dari FA Council dari tahun 1905, dan menjadi Presiden Liga Primer pada tahun 1910, dan menjadi wakil presiden FA pada tahun 1928. McKenna pun pernah memimpin di beberapa komite sebelum dia akhirnya meninggal pada tahun 1936. Dia adalah orang yang dihormati dipersepakbolaan inggris, dengan keunikan dan keterampilannya mengatur sebuah strategi dalam pertandingan. Houlding mungkin adalah pendiri LFC, tapi McKenna adalah otak dibalik kesuksesan diawal berdirinya LFC. Kesuksesan yang meroket didunia persepakbolaan Inggris saat itu membuktikan bahwa kemampuan John McKenna sebagai Manajer dan Pengendali team. dengan pinjaman lunak dari Houlding sebesar 500pound yang tak pernah terbayarkan kembali, McKenna mencoba membangun dengan uang yang minim dengan merekrut 12 pemain lebih dari Skotlandia. Keputusannya ini membuat LFC dikenal sebagai “team yang semua pemainnya bernama Macs” karena hampir semua pemain bermarga ‘Mc’. Tapi walau diantara orang-orang skotland itu, pada formasi awal penjaga gawang Bill McOwen sebenarnya adalah orang Inggris asli. pada awal pendiriannya, Liverpool ditolak bergabung di liga primer dan mereka harus memulai dari liga terbawah yaitu Lancashire League. Pada awal September 1892 Liverpool FC bertanding untuk pertama kali di Anfield melawan Rotherham dari Midland League dalam pertandingan persahabatan. Pada hari yang sama Everton memainkan pertandingan pertamanya di Goodison, dibagian lain Stanley Park. persaingan sudah dimulai! team manakah yang mendapatkan dukungan dari para warga Liverpool? Presiden Liverpool mengumumkan di sebuah harian,” tidak ada pertandingan yang lebih baik dari LFC yang pantas disaksikan di kota ini”. itu merupakan pesan untuk Everton. dan suratkabar tersebut menuliskan,”Councillor J. Houlding membuka pertandingan dengan menendang bola pertama”. Liverpool menang telak 7-1. McVean adalah pencetak gol pertama untuk LFC pada babak pertama. Yang disayangkan hari itu adalah hanya segelintir orang yang hadir menyaksikan pertandingan tersebut, karena lebih dari 10.000 orang lebih suka datang ke Goodison. 

Beberapa hari kemudian LFC menjadi tuan rumah untuk pertandingan pertama Liga Lancashire. Pada 3 september 1892 LFC menjamu Higher Walton dan kembali menang telak 8-0. Pertandingan tertunda beberapa jam karena keterlambatan tim tamu. Dan kembali hanya beberapa ratus orang yang menjadi saksi kemenangan besar di pertandingan pertama tersebut. Sang kapten pada saat itu, McVean, memenangkan lempar koin dan memilih bagian lapangan yang menghadap ke Anfield road pada babak pertama. Dan itu menjadi tradisi bagi banyak Kapten tim LFC untuk mengikuti hasil lempar koin pada pertandingan itu.


Gelar Juara Liga Primer Pertama kali Liverpool FC pada tahun 1901Setelah 8 tahun masuk di kancah Liga Premier, LFC bangkit memuncaki Liga inggris dengan gelar juara ditangan yang menjadi modal untuk generasi Anfield selanjutnya. Benih kesuksesan ini sudah di tebarkan sejak 1896 ketika LFC memutuskan merekrut Legenda sepakbola Tom Watson menjadi Manajer Tim. hasilnya adalah tim ini tidak bisa diremehkan. salah satu gebrakan pertamanya adalah mengontrak Alex Raisbeck yang sangat inspirasional 2 tahun kemudian. berkat tangan dingin Watson lah tim juara LFC dibangun.

Dengan Raisbeck sebagai pemimpin di belakang, dan Bill Perkins yang handal dibawah mistar gawang. didampingi oleh Billy Dunlop pemain internasional Skotlandia sebagai Full-Back dan pemain sayap jack Cox yangmenyisir sisi lapangan membantu assist bagi Sam Raybound si penyerang. tim LFC musim 1900/01 dilansir adalah tim dengan kemampuan terbaiknya. 
Semua ini terjadi pada jaman kumis baplang, ketika para pemain LFC berganti pakaian di Sandon dan berkemas untuk pertandingan away dengan menggunakan kereta atau kereta berkuda.

Anfield yang pada masa itu hanya mampu menampung 20.000 penonton pada setiap pertandingan di akhir pekan. dan pada setiap harinya kambing mengunyah rumputnya dan memberikan pupuk alami dari kotorannya. juga masa keruntuhan ratu Victoria yang mendominasi koran-koran lokal. Gol dari Robertson, Satterhwaite dan Raybound membuat LFC mengawali musim dengan sempurna ketika mengalahkan Blackburn Rovers 3-0 di Anfield pada pembukaan musim didepan 20.000 pendukungnya.

The Reds sedang membabi buta dengan mengemas kemenangan selanjutnya 2-1 melawan Stoke City, lalu membungkam West Bromwich Albion telak 5-0 menjadikan 3 kemenangan berturut-turut bagis skuad Tom Watson. meskipun begitu Aston Villa yang mempunyai selisih pertandingan lebih banyak memuncaki klasemen saat itu. 
Penyerang Sam Raybound bersama Tommy Robertson, masing-masing mengemas 1 gol disetiap pertandingan dalam 3 pertandingan terakhir. dan Raybound kembali mencetak gol pada Merseyside Derby di Goodison Park. Tendangan pada menit 46 membungkam mulut para pendukung The Toffees yang sudah memimpin dibabak pertama. dengan hasil imbang di derby tersebut kemenangan penuh LFC pun berakhir. pada minggu depannya LFC menjamu favorit juara musim itu Sunderland. dan mereka mengalami kekalahan pertama dikandang pula.

LFC dibekap dengan 1-2 di Anfield, dan itu menjadi titik balik dari kemenangan berturut-turut di awal musim. Bagi pelatih Watson, kalah dari klub asalnya adalah kenyataan pahit yang harus ditelan, tetapi dialah yang akhirnya akan tertawa untuk terakhir kalinya nanti di akhir musim.
 Kemenangan bagi Notts County dan Wolves menambah kekalahan menjadi berturut-turut bagi LFC. dan sementara tergeser ke papan tengah di urutan klasemen, tetapi sebuah kemenangan besar 5-1 kembali mengumpulkan keyakinan para pemain dan supporter di Anfield. kemenangan 5-1 itu menghancurkan favorit juara lainnya, Aston Villa.seperti biasa ditengah musim keadaan mulai berbalik memburuk, dengan tidak konsistennya para pemain semakin menghantui The Reds. setelah kalah dari Sheffield dan United yang lalu ditutup dengan kemenangan dari Manchester City 4-3.

Andy McGuigan membalikan keadaan dibabak kedua dan menghadiahkan kemenangan bagi the Reds dengan semua golnya setelah tertinggal 2-3 dibabak pertama. 
Seiring pergantian tahun dengan keyakinan penuh dari para Liverpudlians tetapi kenyataannya gelar juara semakin jauh dari jangkauan. walaupun pada awal abad itu diawali dengan kemenangan 3-1 dari Stoke City, tetapi kekalahan menyakitkan dari Everton dikandang dan minggu berikutnya dari Bolton semakin memudarkan harapan juara bagi the Reds. Pada pertengahan Februari, LFC terdampar di posisi 8 klasemen, tertinggal 9 poin dari pimpinan klasemen, Nottingham Forest. tetapi dengan determinasi tinggi yang akhirnya menjadi ciri khas team juara ala LFC di masa akan datang, hasil-hasil yang gemilang datang belakangan untuk berjuang meraih gelar juara. pada 23 Februari, Watson membawa tim melawat ke klub lamanya, Roker Park. dan bukan mustahil kembali ke kandang lama dengan sebuah senyuman menjadi hadiah manis setelah Jack Cox mengemas gol penting 1-0 untuk membuktikan ini adalah kebangkitan yang tak bisa ditangguhkan lagi.

Wolves, Villa dan Newcastle berhasil dikalahkan oleh the Reds yang perlahan-lahan kembali bergeser menuju ke posisi dua klasemen dan gol Raybound pada menit 75 di Anfield pada tanggal 8 April 1901 menjadi pertanda kemenangan penting dan menggeser penghuni posisi kedua klasemen, Notts County.
Membuat persaingan semakin ketat dengan selisih 5 point dari pemimpin sementara Sunderland dengan 3 pertandingan sisa ditangan menjadikan kesempatan untuk mengangkat Piala Juara untuk pertama kali semakin didepan mata bagi para Merseysider. Kemenangan atas Sheffield United atas perolehan gol dari goal getter terbaik the Reds Raybound, pada Senin Paskah mensejajarkan LFC dengan Rokerites pada posisi puncak klasemen menjadikan persaingan juara semakin memanas saat itu. Dibayang-bayangi oleh Nottingham Forest di posisi ketiga semakin memanaskan persaingan, apalagi the Reds harus menghadapi mereka di Anfield. dan kembali the Reds bernafas lega setelah Cox dan Goldie mengakhiri mimpi Nottingham Forest untuk menyaingi the Reds dalam persaingan gelar juara dan semakin mengamankan posisi the Reds di posisi kedua klasemen.

Tiga hari sebelumnya Sunderland sudah mengemas kemenangan 2-0 atas rival sedaerahnya Newcastle United dan tetap memuncaki klasemen dengan hanya perbedaan selisih goal. menjadikan persaingan untuk menjadi juara bagi LFC ada di pertandingan away melawan West Brom 29 April nanti.
 Dengan hasil seri dengan Albion dan raihan 1 poin saja cukup bagi the Reds untuk memenangi kejuaraan. tapi The Baggies tidak akan menyerah begitu saja atau mungkin akan membalikan keadaan dan the Reds tidak mau kompromi dengan segala kemungkinan itu. Sejak dari peluit pertama the Reds berjuang hidup dan mati, akhirnya itu semua membuka jalan menuju kemenangan setelah berhasil memimpin di babak pertama melalui gol dari Walker yang menyambut bola rebound tendangan Raybound yang berhasil ditahan kiper the Baggies. pada babak kedua bomber tuan rumah memborbardir kiper Bill Perkins dari berbagai sudut tetapi pertahanan the Reds mati-matian berusaha mempertahankan kemenangan demi gelar juara pertama mereka. sebuah kemenangan yang sangat layak akhirnya diraih juga dan sebuah jawaban bagi para kritikus yang mengomentari kans bagi the Reds diawal musim.

Perjuangan Perkins, Goldie dan Robertson menjadi semakin lengkap ketika Raybound menjadi top skorer dengan 16 gol dan Raisbeck sang skipper menjadi inspirasi bagi semua pemain the Reds.
 pada akhir musim koran Liverpool Echo mencatat,” kemarin adalah persaingan yang sengit dipuncak klasemen antara LFC dan Sunderland yang harus berakhir hingga hari terakhir di musim ini. tetapi para pemuda Anfield pantang menyerah. sejak awal tahun 1901 mereka hanya 2 kali kalah, dan anak-anak LFC satu-satunya tim yang mencetak gol lebih banyak dipertandingan tandang dibandingkan di kandang sendiri (23 gol dengan 22 gol) ini adalah hasil yang memuaskan. Pada pertandingan tandang mereka menang 7 kali dan seri 5 kali, dengan mengemas 19 poin dari 34, lebih dari setengah perolehan poin mereka. kenyataan menyebutkan kalau pertahanan LFC menduduki peringkat terbaik di liga. LFC pun mengemas gol terbanyak 59 dibandingkan dengan Sunderland dengan 57 gol." Setelah kemenangan melawan West Brom, juara baru kembali ke Liverpool menggunakan kereta dan mereka di sambut di Central Station malam harinya oleh ribuan fans yang mengeluk-elukan mereka. Raisbeck dibopong oleh para fans sepanjang jalan menuju Anfield yang penuh oleh para fans, sementara drum dan pipebag trompet band membawakan lagu yang cocok dengan momen tersebut, “The Conquering Hero”. Sementara para pemain lainnya dan para manajer dan staff kembali ke Anfield menaiki kereta kuda dengan bangga dan senyum lebar sambil mengangkat trophy Liga tinggi-tinggi. Akhirnya, Trophy Liga Primer sudah mengisi lemari kosong itu untuk pertama kalinya, bukan berarti itu akan menjadi trophy yang terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar