Sabtu, 21 Maret 2015

Apa itu Bintik Merah (Red Spot) Jupiter

Apa itu Bintik Merah (Red Spot) Jupiter

Jupiter adalah planet paling dahsyat di tata surya yang memiliki pusaran air permanen yang selalu berubah menjadi badai raksasa, yang dikenal sebagai Bintik Merah Raksasa Jupiter. Peristiwa ini dapat dilihat dengan menggunakan teleskop. Bintik merah pertama kali terlihat oleh Robert Hooke pada tahun 1664.

Bintik merah raksasa Jupiter
Bintik merah raksasa Jupiter

Jupiter adalah planet raksasa di Tata Surya dengan massa lebih dari 300 kali massa Bumi dan dikenal orang Yunani sebagai Zeus. Jupiter memiliki diameter 88.700 mil atau 142.750 kilometer.

Jupiter adalah planet kelima dalam urutan dari Matahari dan berjarak sekitar 483 juta mil atau 777.000.000 kilometer dari Matahari. Jarak planet Jupiter dari Matahari diukur dalam Unit Astronomi (AU) adalah 5.2 AU.

Semua planet di tata surya mengorbit mengelilingi Matahari . Bumi membutuhkan waktu lebih dari 365 hari, sehingga satu tahun di bumi adalah 365 hari. Sedangkan Jupiter membutuhkan 11,9 tahun Bumi untuk menyelesaikan orbitnya mengitari Matahari.

Meskipun Jupiter mengitari matahari jauh lebih lama dari Bumi, namun lamanya waktu dalam sehari jauh lebih pendek. Bumi berputar pada porosnya sendiri memberi kita waktu siang dan malam hari sekali setiap 24 jam. Jupiter berputar pada porosnya lebih cepat, berputar pada porosnya sekali setiap 9,84 jam. Berputar cepat ini menimbulkan pola cuaca yang sangat kuat di awan yang mengelilingi planet ini dan penampilannya berubah dengan cepat.

Jupiter adalah planet pertama dari planet raksasa gas dengan urutan Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Raksasa gas seluruhnya terdiri dari lapisan padat gas.

Jupiter terbuat dari hidrogen, helium, metana dan amonia. Lingkungan berawan memiliki sabuk terang di atasnya yang mengubah bentuk mereka.

Jupiter dapat dilihat tanpa teleskop, namun bulan Jupiternya hanya dapat dilihat oleh astronom apabila menggunakan teleskop. Total bulan di Jupiter sampai 64 bulan, empat di antaranya cukup besar untuk dapat dengan mudah diamati dengan teleskop kecil.

Orang pertama yang menemukan dan mengamati bulan Jupiter adalah Galileo (1564-1642). Bulan yang paling dekat dengan Jupiter adalah Io, kemudian yang lebih jauhnya adalah Europa, dan ada dua bulan luar besar lainnya yang diberi nama Ganymede dan Callisto.

Bulan Io begitu dekat dengan planet Jupiter sehingga tarikan gravitasi Jupiter terus mengganggu permukaan Io yang mengakibatkan letusan gunung berapi. Bulan Europa dilapisi dengan es halus, sedangkan Ganymede dan Callisto keduanya memiliki es jauh lebih tebal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar