Selasa, 17 Maret 2015
Satelit Permudah Pemetaan Topografi Bawah Laut
Satelit Permudah Pemetaan Topografi Bawah Laut
PEMETAAN DASAR LAUT LEBIH CEPAT JIKA DIAMATI DARI LUAR ANGKASA MENGGUNAKAN SATELIT.
Temuan baru gunung laut dengan tinggi 1,1 kilometer di dasar laut Samudera Pasifik (Image courtesy of the Center for Coastal and Ocean Mapping/Joint Hydrographic Center)
Menurut David Sandwell dari Scripps Institution of Oceanography, California, salah satu cara cepat dan komprehensif untuk memetakan bawah laut justru dari luar angkasa. Penggunaan satelit luar angkasa telah berhasil memetakan teluk Meksiko, Laut Tiongkok Selatan, dan Atlantik Selatan.
Sejauh ini pemetaan daerah perairan menggunakan dua pesawat luar angkasa, milik European Space Agency dengan CryoSat-2 dan Jason-1 milik NASA. Keduanya dirancang untuk melacak perubahan permukaan laut.
Untuk memetakan relief dasar laut, kedua satelit mendeteksi celah, lembah serta punggung laut. Bahkan, gunung bawah laut. Satelit memprediksi pergerakan pada dasar laut berdampak pada kedalaman laut semakin dalam.
Penelitian mencatat bahwa 80 persen kedalaman perairan di dunia belum dipetakan. Sandwell mengatakan bahwa dasar laut dapat menjadi gambaran terhadap penanggulangan masalah.
Satelit CyroSat-2 akan terus melakukan pemetaan pada samudra di dunia beberapa tahun mendatang. Harapannya dengan data temuan tersebut dapat mengetahui jumlah gunung laut yang berada pada kedalaman 3.300 kaki di dasar laut.
Selain itu, pemetaan diharapkan dapat membawa titik terang lokasi menghilangnya MH370. “Kami pun mengharapkan dapat menemukan MH370 yang hilang,” tambah Sandwell.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar