SEJARAH KOTA VATIKAN
Setelah dikejar-kejar dan diburu hingga abad 4, Basilika Konstantin dibangun di Bukit Vatikan. Pada abad ini sudah banyak warga Italia termasuk Roma yang menjadi Katolik sehingga penyebarannya meningkat.
Basika itu yang kini bernama Basilika Santo Petrus juga merupakan lokasi makam Santo Petrus, seorang rasul yang pernah menyangkal Yesus namun kemudian melanjutkan karya Yesus di dunia. Sri Paus yang berkuasa hingga sekarang adalah penerus Santo Petrus.
Bukit Vatikan yang pernah menjadi lokasi kuburan umum kemudian menjadi pemukiman terutama oleh mereka yang berkaitan dengan kesinambungan karya Santo Petrus.
Sri Paus penerus Santo Petrus kemudian memiliki wilayah yang lebih luas dari sekedar Bukit Vatikan. Sebagian besar wilayah di Semenanjung Italia berada di bawah kekuasaan Sri Paus dan menjadi pemimpin sekuler di wilayah itu selama lebih kurang 1000 tahun hingga abad 19.
Selama itu pula Sri Paus memiliki istana di berbagai tempat. Vatikan bukanlah tempat tinggal Sri Paus dalam waktu lama, tetapi Istana Lateran yang kini terkenal dengan sebutan Basilika Yohanes Lateran, juga di Roma. Sebelum kejatuhan pemerintahan kepausan, Istana Quirinal juga pernah menjadi tempat tinggal Sri Paus. Sri Paus juga pernah tinggal di Istana Avignon, Perancis, periode 1309-1377.
Ekspansi kekuasaan Sri Paus juga meluas hingga ke wilayah Eropa lainnya, yang sekaligus menjadikan Eropa sebagai basis penganut Kristen Katolik. Kepausan memiliki pemerintahan yang disebut dengan Curia Roma yang dibentuk Paus Sixtus V pada tahun 1588.
Kejayaan 1000 tahun dengan gaya pemerintahan sekuler membawahi berbagai kerajaan di Eropa, akhirnya berakhir juga. Sejarah membuat kepausan harus kembali ke kitahnya, yakni sebagai benteng moral komunitas Katolik, contoh bagi Kristen dan teman sejati bagi sesame manusia seperti sekarang ini meski juga sarat dengan tantangannya.
Jauh sebelum keluhuran Vatikan kembali diraih, terutama ketika dipimpin almarhum Paus Yohanes Paulus II, Vatikan mengalami derita yang mirip dengan dialami Phu Yi, Kaisar China terakhir.
Kelompok Piedmontese yang dipimpin Guiseppe Garibaldi menyerang milisi kepausan yang melakukan perlawanan. Karena milisi tak mau menyerah, Piedmontese menganeksasi Roma dan seluruh wilayah kepausan pada tahun 1870. Sri Paus mengungsi dan mengurung diri di Vatikan.
Selama 59 tahun berikutnya, Sri Paus yang berkuasa berada dalam ketidak-jelasan status. Banyak Negara yang masih mengakui kedaulatan wilayah kepausan. Namun hubungan dengan Italia putus total.
Di bawah Kerajaan Italia yang dipimpin Raja Vittorio Emanuele II, kini masih berbekas dengan keberadaan Piazza Venezia di Roma, Paus yang berkuasa dibiarkan tinggal di Vatikan. Kebetulan tentara kerajaan di bawah Negara Italia yang bersatu hasil dari berbagai unifikasi kerajaan tidak pernah mau mengganggu Istana Kepausan di Vatikan.
Namun Sri Paus, antara lain Pius IX, Leo XIII, Pius X, Benediktus XI, Pius XI, mirip seperti tawanan dengan anggapan pamornya akan memudar sendiri. Keadaan berubah pada 11 Pebruari 1929 ketika Italia dipimpin Perdana Menteri Benito Mussolini. Muncullah Traktat Lateran pada tanggal itu yang menjamin kedaulatan kepausan di atas wilayah Vatikan dan menjamin status khusus Katolik di Italia. Traktat ditanda-tangani Mussolini dan Kardinal Pietro Gaspari.
Keuskupan Roma juga dipimpin langsung oleh Sri Paus dibiarkan untuk tetap memiliki istana di Basilika Lateran, di luar Vatikan tetapi masih di Roma. Lateran berada di salah satu dari 7 bukit di Roma, dinamai Bukit Caelian. Traktat juga mengijinkan Sri Paus menempati Istana Castengandolfo.
Muncullah Negara Kota Vatikan yang berdaulat dan dilindungi hukum internasional. Takhta Suci pun eksis, julukan bagi nama pemerintahan yang menangani tugas-tugas gereja.
Takhta Suci juga disebut Takhta Apostolik. Namun istilah Takhta Apostolik sebenarnya lebih tepat merujuk pada beberapa takhta suci yang juga didirikan beberapa murid Yesus yang disebut rasul. Ada 3 Takhta Apostolik, yakni Roma yang didirikan Santo Petrus dan Santo Paulus, Alexandria di Mesir oleh Santo Markus, dan Antiokia oleh Santo Petrus. Kemudian ada Takhta Apostolik di Konstantinopel yang dikatakan didirikan oleh Santo Andreas, dan Jerusalem juga kemudian dipandang sebagai Takhta Apostolik. Ada perbedaan ritual di antara gereja-gereja itu walau tetap sama-sama Kristen. Juga ada Takhta Mainz di Jerman, yang satu-satunya Takhta Suci yang tidak didirikan rasul.
Namun Gereja Katolik Roma yang dikenal sekarang dengan umat sekitar lebih dari 1 milyar, adalah gereja yang berada langsung di bawah hierarki Vatikan, dengan Pemimpin Takhta Suci Paus Benediktus XVI.
Bapa Suci Paus Benediktus XVI membawahi langsung Dewan Kardinal (tugasnya termasuk memilih paus) dan Sinode Para Uskup (himpunan para uskup dari seluruh dunia yang bertemu di Vatikan 5 tahun sekali membahas urusan gereja).
Kerancuan antara Vatikan dan Takhta Suci
Selalu muncul kerancuan antara sebutan Vatikan dan Takhta Suci. Maklum orang awam tidak bisa membedakannya selain mengenal Vatikan secara lebih luas ketimbang Takhta Suci. Vatikan hanyalah merujuk pada wilayah seluas 44 hektar termasuk 700.000 meter persegi lahan di luar Vatikan, tetapi umumnya berada di dalam kota Roma juga, kecuali sebuah pemancar radio yang berada 18 km di luar kota Roma.
Sebagai negara, Vatikan dipimpin Kardinal Angelo Sodano yang disetarakan sebagai perdana menteri. Sodano menjadi kepala pemerintahan yang mengatur administrasi public Vatikan. Namun Vatikan bukan seperti layaknya Negara pada umumnya karena tidak punya lagi pasukan tentara, kecuali Pasukan Swiss, yang khusus menjaga keamanan Sri Paus di mana saja. Pengawal ini harus dari Swiss dan harus mendapat rekomendasi dari Keuskupan Swiss.
Keamanan di sekitar Vatikan diserahkan kepada polisi Italia. Mata uang Vatikan kini mengikuti euro karena Italia masuk menjadi zona euro. Vatikan hanya menerbitkan mata uang euro sebagai cenderamata.
Visa tidak dikeluarkan oleh Vatikan bagi mereka yang hendak berkunjung ke Vatikan, tetapi oleh Kedutaan Besar Italia di mana saja di dunia. Memasuki Italia sudah otomatis bisa memasuki Vatikan. Imigrasi Italia sangat respek pada pengunjung yang ingin berkunjung ke Vatikan, apalagi mereka yang merupakan biarawan-biarawati yang hendak bertugas di Vatikan atau di berbagai keuskupan di seluruh Italia.
Namun visa untuk biarawan-biarawati Vatikan atau biarawan-biarawati yang bertugas di seluruh Italia, jika hendak berkunjung ke luar Italia, dikeluarkan oleh semua kedutaan besar asing yang terakreditasi ke Takhta Suci, ini mempermudah mobilitas. Visa untuk awam yang keluar masuk Italia, dikeluarkan oleh berbagai kedutaan asing yang terakreditasi ke Pemerintahan Italia walau mereka ini juga otomatis bisa memasuki Vatikan yang tidak memiliki imigrasi.
Penduduk asli Vatikan sekitar 1000 orang dan memegang paspor Vatikan, tentu semuanya adalah rohaniwan dan rohaniwati. Selebihnya adalah biarawan dan biarawati asing atau asal Italia yang bertugas demi kepentingan tugas-tugas Vatikan.
Pemerintahan Negara Kota Vatikan berada di bawah satu lembaga bernama Sekretariat Negara. Jangan lupa, secretariat itu merupakan bagian dari Curia Roma yang dibentuk Paus Sixtus V pada tanggal 22 Januari 1588 yang seringkali diperbarui termasuk pada tanggal 28 Juni 1998 oleh Paus Yohanes Paulus II.
Curia Roma adalah julukan bagi nama-nama lembaga. Pemimpin tertinggi adalah Sri Paus yang juga merupakan kepala pemerintahan.
Kegiatan utama adalah kegerejaan yang berada di seluruh dunia. Misi kegerejaan itu ditegaskan lagi lewat Konsili Vatikan II tahun 1962 yang menetapkan bahwa gereja Katolik berhak menganggap dirinya mempunyai panggilan memberikan sesuatu secara aktif kepada masyarakat dunia dengan jalan mempererat persatuan dan persaudaraan manusia.
Hal itu antara lain diperkuat dengan keberadaan duta besar Takhta Suci di berbagai negara. Mereka menjadi perwakilan kepentingan Sri Paus di seluruh dunia, khusus soal misi keagamaan dan kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar